lunes, 11 de julio de 2011

Selesai.

Ternyata memang hanya sebuah pelabuhan sementara.
Ternyata memang hanya sekadar penghibur sebentar.
Ternyata memang hanya sesuatu yang tidak abadi.
Ternyata memang hanya sekedar momen yang harus terlupakan.

Ya sudahlah, buat apa menangis? Masih banyak yang bisa ditertawakan di dunia ini.
Hubungan yang berakhir, masih banyak yang bisa dimulai lagi.

Terimakasih untuk semua yang telah kau ukir di dalam memoriku, semua keringat yang mengucur untukku, lembaran-lembaran uang untuk bersenang-senang bersamaku, setiap jengkal gerakanmu dan setiap kata-katamu untukku.
Ini saatnya menutup buku, mengganti dengan buku yang baru.

viernes, 24 de junio de 2011

cerita dini hari

Muka tertekuk, baju lusuh setelah dua hari tidak mandi. Jam menunjukkan pukul 00.24 dini hari. Aku berdiri di depan rumah, mengetuk pintu perlahan memanggil ibu. Aku baru saja pulang dari tempat berkumpul dengan teman-temanku. Tadi aku pergi untuk mendaftar acara pendakian gunung gede pukul tiga sore. Dan ini pukul satu dini hari. Aku mendaratkan tepukan ringan di keningku. Bodoh, dini hari baru sampai rumah, berbuat apa saja aku tadi? Rasanya waktu tidak terlalu bersahabat denganku. Rasanya baru saja aku pergi dan matahari masih menyinari dengan angkuh. Sekarang, angin dingin merasuk sampai ulu hati. Perubahan waktu yang begitu cepat. Hai Tuan Waktu, bisakah kau memperlambat dirimu berjalan? Rasa-rasanya begitu singkat hingga aku baru pulang dini hari.

Aku berangkat dengan sekian batang rokok, uang lima belas ribu, dompet, dan telepon genggam. Begitu keluar rumah, aku langsung mencari tukang fotokopi. Aku menggandakan kartu pelajar untuk syarat mendaki gunung bulan depan. Kuarahkan tangan kananku untuk mengontrol gas, kaki kananku berjaga di atas rem, kaki kiriku untuk mengoper gigi. Kubawa lari kuda besi ini, namun ternyata ia haus, mampirlah aku ke tempat pengisian minum untuk si kuda tersayang. Selembar uang lima ribu aku serahkan kepada pramuniaga perempuan bertubuh indah dan berambut panjang. Wanita cantik, namun dandanannya sedikit kampung dengan make up tebal.Tidak usah diperpanjanglah, ini hanya perspektifku. Kuda besiku sudah minum, aku siap membawanya lari. Aku ingin bertemu teman-temanku, baik yang lebih tua maupun lebih muda. Pondok yang berisikan orang-orang dengan pemikirannya yang jauh dan indah. Entah mengapa di mataku ini indah, namun tidak seindah bila kau pandang dengan matamu. Mungkin bagimu, aku dan teman-temanku hanya orang-orang di perkumpulan yang tidak berguna. Mungkin memang kami tidak menunjukkan prestasi kami di depan khalayak, namun bukan berarti prestasi kami juga banyak. Tuhan tahu semuanya, aku tidak perlu berkoar-koar untuk hal yang tidak tentu. Hanya jalani saja hidup ini dengan santai dan semuanya akan santai.

Di tempat berukuran 2x4 meter yang berisi barang-barang keperluan sehari-hari aku merebahkan badan untuk istirahat sejenak, udara di luar sangat panas. Angin berhembus dari kipas angin kecil dan nampaknya sudah tua. Bentuknya kotak, tidak ada yang menarik dari sang kipas angin. Sudahlah, apa juga yang harus dipermasalahkan selama si kotak tua berwarna cokelat tersebut masih menghembuskan angin? Toh, aku tinggal menikmatinya. Karpet hijau menjadi alas tempat kami duduk. Kasihan si karpet hijau, ia sering terkena tumpahan kopi apabila salah satu diantara kami ceroboh. Ia juga sering merasakan panasnya bara rokok ketika si pengisap rokok ceroboh dan tidak sengaja membuang baranya ke atas permukaan karpet hijau. Aku mendudukkan diri di depan layar komputer tua milik seniorku. Kubakar satu batang rokok dan mulai mengobrak-abrik isi komputer, tidak ada yang menarik. Aku bosan. Temanku sedang memainkan laptop, dan rasanya sangat menarik. Namun kuputuskan untuk bermain gitar terlebih dahulu. Sudah puas aku melantur dengan lirik seingatku, kunci seingatku, dan kocokan gitar yang terlihat asal, aku mengambil alih posisi depan laptop. Aku memainkan permainan yang membuatku keranjingan belakangan ini. Permainan menyusun kata dari huruf-huruf berbahasa Inggris. Lumayan untuk menambah kosakata.

Tatkala aku sedang bermain, tiba-tiba salah seorang temanku berkata "hei, dicari masmu tuh". Aku tetap fokus kepada layar. "hei, itu masmu" ah, bicara apa orang ini? Masku? Oh iya tadi aku sudah mengatakan kepada masku, alias pacarku itu bahwa aku sedang di tongkrongan ini. Aku menekan tombol 'pause' pada game, dan menoleh ke belakang. Kudapati masku berdiri di depan pintu dan menaik-turunkan alisnya. Ekspresi yang mengatakan "hai sayang, aku di sini." Aku beranjak dari depan laptop dan menerjang ke arah masku. Aku rindu padanya, senang sekali bertemu hari ini. Yah, sebut saja namanya si mas. Nanti aku disuruh bayar royalti jika menggunakan namanya sembarangan. Mas mengambil gitar dan memainkannya. Sudah lama aku tidak memiliki pacar yang bisa bermain alat musik, yah tidak penting memang namun ini momen yang membuatku terkagum-kagum kepadanya. Seorang lelaki yang absurd dan tidak jelas apa yang dia pikirkan maupun lakukan. Aku juga tidak mengerti mengapa aku begitu menyayanginya dan takut kehilangan. Belum pernah aku merasakan ini sebelumnya. Perasaan yang begitu menyayangi dan takut kehilangan. Biasanya, aku cenderung cuek jika memiliki kekasih. Aku memberikan kebebasan untuknya. Dengan masku juga, aku dan dia tidak memiliki peraturan tetap nan ketat. Aku dan dia hanya saling percaya dan yah, beginilah kami. Rasa cemburu pasti ada, namun kami sama-sama menahannya dan menjaga perasaan masing-masing. Mungkin aku masih sering terlalu egois untuknya, namun aku mencoba untuk tidak mementingkan keinginan diri sendiri. Ia sering mengingatkanku tentang apapun yang sekiranya aku telah melewati batas. Dia tidak marah, dia hanya mengingatkan. Aku senang diingatkan, ternyata dia memperhatikanku. Kami melakukan hal-hal konyol bersama-sama, terkadang otakku tidak bisa dikendalikan dan berujung mendaratnya dorongan ringan dari samping kepalaku yang bersumber dari dalam tubuh si mas yang tersalurkan lewat tangannya yang kurus. Ingin aku memeluknya setiap lima menit sekali. Wah, aku jadi melantur terlalu banyak mengenai kehidupanku dan masku. Aku bersyukur diberikan kebahagiaan oleh Tuhan, dan dengan kebahagian tersebut aku bertahan hidup. Aku juga bersyukur jika diberi kesedihan, karena jika tidak diberi kesedihan maka kita tidak akan pernah merasakan apa itu senang. Selamat menjalani hidup, kawan-kawan. Tetaplah dengarkan kata hatimu dan jalani hidupmu dengan santai.


Ocehan sedikit tidak bermutu ini hanya mengalir dengan sendirinya dari tanganku, Olivia si anak absurd dan sulit dikendalikan. Selamat membaca, teman-teman.

jueves, 23 de junio de 2011

Confession #eh

Yow my bloggie!
Ini cerita lagi. Bosen gak sih lo? Jangan bosen, ini blog kan emang buat cerita-cerita.
Jadi ini kejadian.... Kapan ya? Sekitar Februari kalo gak salah. Di mana sekolah gue, eh tepatnya ekskul gue mengadakan acara yang diberi nama Kemping Ceria, acaranya diadain di sekolah.
Gue minat banget dateng ke ini acara, banyak alesannya. Waktu itu gue lagi deket sama salah satu senior gue yang gantengnya sedunia. Oke ini berlebihan.
Jadi gue berharap kakak tersebut dateng ke acara kemping tersebut, tapi ternyata dia tidak datang. Pacar gue waktu itu, lagi ngejemput temennya yang dari solo.
Gue lupa dateng jam berapa ke sekolah, kalo gak salah agak maleman deh, gue abis dari motret band temen gue kalo ga salah. Pokoknya tiba-tiba gue nyampe sekolah. Terus ada bang Waku, kak Asri, terus siapa lagi gitu gue lupa. Nah di situ ada orang tinggi, gondrong, kulitnya cokelat, pake kupluk, pake kacamata. Ini orang dandanannya adventure abis (yailah apaan sih lu lip) ya pokoknya gitu deh. Itu orang eye catching banget, dan gue gak tau itu siapa. Perasaan senior gue gak ada yang segini kecenya, gue juga belom pernah liat doi di acara-acara plasma. Gue udah tanya-tanya tapi tidak ada yang memberikan gue kejelasan. Yaude tuh gue melanjutkan ketidakjelasan gue. Dari mulai mainan kamera, ngerusuhin orang, minta nyanyi-nyanyi sama kak Bowo, ngecengin orang. Lama-lama kok gue laper. Gue berkeluh kesah kepada pacar gue yang juga anak plasma tapi sedang tidak di lokasi. Akhirnya dia mengutus anak plasma angkatan atasnya dia, tapi rumahnya deket sekolah dan dia memang malaikat penyelamat gue dari kelaparan tidak tertahankan. Gue diculik Hamzah, ya namanya Hamzah. Gue makan sampe kenyang terus belok dulu ke rumah Hamzah buat ngobrol2 bareng Hamzah dan Upay sekalian santai sambil merokok sedikit. Gue kekenyangan dan itu sangat mager. Pacar gue saat itu (ya gue sebut pacar gue saat itu soalnya dia sudah mantan) akhirnya tiba dan membawa orang jawa, itu teman2nya Upay dan Hamzah. Oke skip ini gak penting. Gue ke sekolah jalan kaki sama si ex. Sekarang sebutnya ex aja. Sesampainya di sekolah gue gak jelas ngapain. Soalnya itu orang-orang lagi pada makan. Akhirnya gue ke ruang kelas yang kayaknya terang dan banyak orang.

Nah di sini ceritanya. Pas gue masuk ke ruang kelas itu, ada kakak asing yang tadi, ada bang waku, ada Kak TM, ada temennya. Kak TM dan temennya lagi bikin skripsi dan gue yang sok taunya selangit sok-sok mau nimbrung pembicaraan mereka. Belakangan gue tau kalo nama si kakak asing itu namanya Wisnu. Oke. Gue udah ngantongin namanya, santai. Ternyata memang dia bukan anak plasma, tapi organisasi tetangga, ekstanba. Nah di ekstanba itu ada mantan gue juga jadi kan gue bisa sekalian sekalian nanya gituuuuh yaa tau kaaan *plak!*
Di obrolan orang-orang dalem kelas itu gue selalu berusaha buat nimbrung. Dan dikarenakan gue takut dikata bawel dan sok asik, jadi gue rada menghindari mencampuri urusan orang-orang yang sudah lebih tua dari gue itu. Yaudah. Perjuangan di kelas gak asik. Gue keluar, lagi pada makan. Gue yang udah diculik dan ditraktir serta kenyang banget jadi gue cuma duduk dan memotret. Ngemis-ngemis rokok, abis itu kita ngobrol-ngobrol sebentar di sana. Yaaaah obrolan ringan. Eh ada si kakak Wisnu. Gue ngeliatin dari ujung rambut yang ditutupi kupluk sampe ujung kakinya dia yang panjang-panjang itu. Tangannya juga panjang-panjang, mengingatkan gue pada sesosok wayang. Lah? Gak tau gue juga. Kurus, cokelat, jarinya panjang-panjang. Pake kacamata. Cara bicaranya itu bikin orang tersihir dan percaya apa yang dia katakan. Kharismatik deh ya kerennya. Bikin gue duduk terdiam memperhatikan. FIX, gue ngefans. Sumpah gue pingin banget ngajak ngobrol ini orang, tapi gue bingung mau ngobrol dari mana, harus ngobrol apa, sumpah gak tau banget! Gue takut salah ngomong. Ini orang keliatan ilmunya tinggi banget, sementara gue cuma bocah kecil yang suka sok dewasa dan batu kalo dibilangin. Akhirnya gue cuma merhatiin dia selama gue bisa, kalo dia mau nengok gue buang muka. Takut kegep.
Terus suatu hari gue juga sempet ngeliat dia di sekret, tapi gue lagi-lagi gak nyapa.

Nah kemaren nih kemareeeen, baru banget kemaren. Gue iseng log in facebook. Mendadak grup plasma kok chatnya rame, eh gataunya ada si Kak Wisnu. Yaudah nimbrung-nimbrung dan sok asiklah gue di situ. Promo Y!M dan akhirnya gue nge-add ymnya dia. Gue merasa inilah waktunya gue mengatakan apa yang harus gue katakan dari bulan Februari. GUE NGEFANS! Setelah gue molsmuls terselubung di grup, gue putuskan untuk mengadakan confession di YM. Pertama dia membahas DP YM gue, ya intinya gue mengatakan gue masih labil.
Gue langsung pada intinya, gue bilang gue ngefans sama dia. Gue bilang gue duduk di deket dia biar kalo ada yang manggil dia, gue jadi tau namanya. Sumpah ini apaan banget dah gue jadi orang. Ibaratnya suka sama orang tapi bilang sama orangnya langsung, nah ini. Gue juga gak tau ini sifat pede sedunia dateng dari mana. Yaudahlah ya, gue juga nikmatin gue punya sifat kayak gini. Sifat ini sering banget menguntungkan posisi gue hahahaha
DAN TERNYATA, GUESS WHAT? Dia bilang, dia juga sempet merhatiin gue, dan sempat bertanya-tanya "kenapa ini anak gak mau ngobrol sama gue ya?" WUAH KACO! KACO DAH. Tau gini gue ngajak ngobrol dia dari dulu-dulu...
Percakapan kita berakhir karena gue mengantuk, dan intinya kita ngobrolnya nyambung. PARAH. Kenapa gak dari dulu aja ini mah kenalnyaaaa. Ya tapi gapapa sih, lega lah gue udah cerita ke dia tentang apa yang gue rasakan (ciailah, muke lo ijo lip). Dan gue ambil hikmah, kalo tertarik ngeliat orang, langsung aja samperin orangnya gausah pake malu-malu, entar sebel sendiri jadinya.
dan gue tetep ngefans sama kakak Wisnu. Kakak yang lucu #eh. Kakak yang kharismatik dan menyihir gue berbulan-bulan bikin penasaran. YIHAAAA!
GUE BANGGA PUNYA KENALAN YANG BEGINI NIH!

Cek fesbuknya di sini

viernes, 17 de junio de 2011

random melulu

pertama ketemu, lo udah tau gue gimana. pertama ketemu, lo tau kelakuan gue kayak gimana tapi tapi tapi tapi tapi tapi tapi lo mengeluarkan kata-kata yang bikin gue mikir berkali-kali lipat, kenapa gak bilang dari awal? kalo lo memutuskan untuk memilih gue kenapa lo nggak suka apa yang gue lakukan? meskipun lo gak ngelarang tapi lo ga suka, itu sama aja larangan secara halus. dan bikin gue berkoar-koar di sini. sedih. bye.

random lagi

jadi ini tuh boleh dibaca boleh engga, boleh juga dibeli. pernah gak sih lo merasakan, rasa yang amat sangat terasa, rasa sayange bahkan rasanya rame kayak nano-nano, ah bangsat. gue ngerasa ngerasa tapi gak dirasa. gue mencintai tetapi tidak dianggap mencintai. rasanya seperti kau hidup namun kau tidak diakui oleh orang lain bahwa kau masih hidup, hidup di atas bumi. sebenernya tuh ada gak sih keseriusan ke gue? segala gue ditanya, tanya tanya aja terus sampe mampus. masih aja dipertanyakan, apakah sikap gue tidak menunjukkan? tunjuk satu bintang maka aku akan memetiknya. tidak adakah sesuatu yang membuatmu sadar betapa kau sangat aku banggakan dan aku cintai. seharusnya aku tidak boleh mengeluh tentang hal ini, mungkin ini adalah pembalasan timbal balik atas kelakuanku yang lalu. jadi aku tidak pernah mengeluh. mengeluh, memeluh, memeluk? mengkaji dan mengkaji, kasus demi kasus, berpikir positif namun hasilnya negatif karena fakta yang negatif, ingin rasanya aku bermain logika, memutarbalikkan fakta dan bermain negasi fakta. apa yang aku pikirkan tidak sesuai dengan yang aku lihat. positif di pikiran negatif pada faktanya, apakah aku bisa bertahan di atas bukit dan diterjang badai berkepanjangan? aku hanya sebuah lemari kecil yang penuh dengan rasa cinta hanya untukmu, bukan yang lain dan aku samasekali tidak berpikiran akan mencintai orang lain selain dirimu karena kau adalah apa yang aku cari. apakah kau juga merasakan hal itu? aku berharap begitu! aku ingin aku menjadi milikmu, kamu menjadi milikku. meski sikapku tidak seperti wanita normal lain, tetapi aku menyayangimu dengan caraku sendiri. dengan sifatku yang seperti ini. maukah kamu menerimaku apa adanya? apakah kau akan tetap bersamaku hingga akhir waktu? aku ingin bersamamu dan menjadi satu-satunya orang disampingmu apapun keadaannya. aku hanya sebuah kaleng kosong, yang mengharap cinta darimu, dari dirimu, apakah akan aku dapatkan? aku tidak tahu. ini hanya curahan suara hati yang sedikit ngawur dan tidak penting. tapi jika aku pendam aku tidak tahu akan jadi apa di dalam pikiran ini.

jueves, 9 de junio de 2011

Citamu, Citaku, Cita-Cita Kita

DOR!

Pasti nih, pasti lo semua punya cita-cita. Entah dalam waktu dekat atau untuk jangka panjang atau masa depan. Pokoknya pasti punya cita-cita, entah itu hal sepele atau hal besar sekalipun. Begitu juga gue, dan pacar gue saat ini.

Kemaren gue lagi iseng, jalan sama Cia. Padahal gue lagi UKK. Tapi bodo amat hahaha. Gue sama Cia makan roti bakar di depan griya. Gue makan pisang bakar, Cia makan mie rebus.
Pas jam 7, baru aja mau pulang eh ujan.....
Jadilah gue dan Cia terperangkap di dalam roti bakar dan hujan. Gue menghabiskan waktu di sana, ngobrol ngalor-ngidul sampe bosen sendiri. Sudah berbatang-batang gue habiskan dan hujan gak berenti juga.
Eh akhirnya hujan berhenti, Cia menjemput adiknya. Gue bingung dan ditemani rintik gerimis kecil dan lucu akhirnya memutuskan untuk pergi ke komplek tempat tinggal pacar gue. Sekalian pulang tadinya, kan satu arah.
Nah, jadi ceritanya si pacar gue ini sedang sakit. Gue berniat menjenguk tadinya.
Tapi mendadak gue labil. Yaudah gue pikir "lewat aja ah, males ngetok pintu. Gak bawa apa-apa lagian."
Eh emang rejeki apa gimana gitu yak, pas di belokan deket rumah Mas Abut ada tukang toge goreng. Kemarennya tuh baru aja ngomongin toge goreng, dia pingin toge goreng. Yasudah beli lah gue toge goreng tersebut. Gue bungkus dan gue bawa ke rumah pacar tercinta. Tadinya setelah beli toge goreng, pikiran gue berubah lagi "ah yaudah nganter toge goreng aja abis itu pulang".
Ternyata Tuhan berkata lain, pas gue nyampe rumah Mas Abut, dia lagi di depan rumah, belepotan cat dan berdiri di depan vespanya. Ternyata dia lagi ngecat vespanya.
Gue turun dengan segenap cinta lalu gue menyerahkan bungkusan kecil yang tidak seberapa, lalu masuk ke arena pengecatan vespa.
Gue duduk, ngeliatin. Terus gue suruh makan. Gue nyuapin mas Abut loh! (walaupun akhirnya gue disuapin juga sama dia, sialan bat gue jadi ngabisin. tapi gapapa.) FYI, gue baru tau yang namanya toge goreng tuh bentuknya begitu.
Sama aja kayak mie goreng. Parah nih konspirasi! Nggak digoreng bilangnya goreng.

Oke skip aja itu masalah toge goreng konspirasi.
Jadi di tengah-tengah pembicaraan kita, mas Abut memandangi vespanya.
Dia bilang "Ini pacar pertamaku loh, kamu jangan cemburu ya" YAKALI gue cemburu sama vespa. Vespa ga bisa ngegombalin mas Abut gue bisa, vespa gak bisa sms mas Abut gue bisa, hahaha ya ngapain cemburu sama vespa. "Yakali gue cemburu sama vespa" terus cerita punya cerita ternyata mantannya itu cemburu sama vespa. Bukannya gue mau menjatuhkan, tapi... Kok kayaknya berlebihan banget ya itu orang? Hahaha pleasee deeeh gak gitu juga kali. "My boy's life, his rules, his way. So I love him with his life, rules, and his way"
Kalo cinta seseorang, lo harus mencintai dari attitudenya, jangan dari mukanya. Cintai tingkahnya, jangan gayanya.
Kalo cari pacar itu lihat dari hati dan kesungguhannya, lihat dari bagaimana dia memperlakukan lo. Ganteng dan good looking itu bonus.
Eh jadi out of topic kan tuh hahaha

Terjadi pembicaraan sakral dan membekas di pikiran gue, bikin terharu soalnya.'

A: Wih. Pelangi. Cita-cita gue nih dari dulu hehe baru kesampean sekarang, dulu gue ga boleh main vespa sih. Ke mana-mana dijemput kayak anak bangsawan
O: hahaha emang iya? cie cita-citanya sudah terkabul. Eh gue juga nih
A: Emang apaan?
O: ini rambut, kan dari dulu banget pingin ngegimbal. Tapi ga dibolehin sama yang dulu
A: Oh, hahaha
O: cie hahaha berarti kita ketemu buat saling mewujudkan cita-cita ya, kamu ketemu aku jadi ngewarnain vespa, aku ketemu kamu jadi ngegimbal rambut.

Terus kita toss :D


Aduh gue mau ngepos gambarnya tapi sulit nih. besok-besok aja deh.

sábado, 4 de junio de 2011

Syahdu

Agak norak emang bahasanya, syahdu. Tapi lagi ngetrend gitu di kalangan teman-teman gue jadi gue pake aja deh.
Syahdu adalah di saat lo kemaleman, nobar rame-rame di rumah pacar lo, melakukan hal-hal bodoh bareng, tidur di sana dan dibangungkan ketika matahari setinggi galah, pas lo buka mata cuma ada pacar lo dan dia ngecup kening lo dengan lembut. Asli syahdu banget. Gue pingin ngalamin hal itu lagi. Semoga Tuhan memberi umur panjang buat gue, pacar gue, dan hubungan kita. Aamiin.

jueves, 2 de junio de 2011

Hari Tolol Bersama Pacar

Dhuar! Males yak baca judulnya? Hahaha bodo ah gue mau cerita pokoknya.
Hari ini, 2 Juni 2011. Gue mau ngajakin pacar gue ke pameran arsitektur, tadinya tapi gak jadi gara-gara gue baru ke rumahnya sekitar jam 12an, panas, jam 3 laper, makan, jam 4 baru berangkat dan pameran tutup jam 5. Pamerannya di Universitas Pancasila. Oke. Kita pindah haluan.

Singkat cerita gue dan mas Abut yang udah di angkot, pindah haluan jadi ke detos. Nonton. niatnya tapi apa yang terjadi?
DOMPET MAS ABUT KETINGGALAN PEMIRSA! Hahahahahahahaha entah kenapa gue malah ketawa-ketawa bukannya ikutan panik hahahahahahahha dasar pacar gak tau keadaan banget sih lo live hahahahahaha

Mas Abut panik, kita turun di depan Detos. Mas Abut bongkar-bongkar tas dan sms kakaknya yang ada di rumah, bertanya apakah ada dompetnya dia di rumah. Ternyata ada di kasurnya. GUE KETAWA LAGI hahahahahahahaha

Gue disuruh nunggu di Detos, sementara mas Abut ngambil dompet. Kita mau ke atas, naik lift. Di depan lift mendadak mas Abut inget kalo dia ngantongin duit. Lumayan. Terus bingung kan di depan lift. Dengan keadaan bingung dan masih panik yah pokoknya keadaan belum stabil deh, kita berdua masuk lift. Liftnya turun ke Under Ground. Tapi mas Abut malah keluar. Gue ikut keluar terus ketawa-ketawa. Mas Abut bingung terus bilang "dih tolol ngapain kita turun di sini? kan kita mau ke atas" gue jawab sambil ketawa-ketawa "ya lagian elu turun, yaudah gue ikut aja hahahaha" dia kesel, "elu bukannya narik gue ke dalem lagi" gue bilang "hahahahahaha tinggal naik eskalator elah" dia masih merasa tolol dan kondisi otaknya belum stabil akibat panik tadi. Masih menyalahkan gue kenapa gue gak narik lagi ke dalam lift, gue ngeles dengan alasan malu entar kalo narik dia lagi ke dalem lift hahahahahaha sumpah ini gue gak berhenti ketawa hahahaha

Pas sampe di atas, ke bioskop. Gak ada film yang dicari. Merokok dulu. Ketemu Zamar dengan Ayu, lalu Cakil dengan Giana. Enggak tau kenapa gue sebel banget ketemu orang yang gue kenal. Dengan cepat gue menarik mas Abut dan buru-buru cabut. Cuma satu klausa yang mau gue sebutin, "dih, elu! Anjing". Hanya itu. Oke skip, merokok. Cari jadwal bioskop. next goes to margo. Banyak orang ngeliatin. Mungkin karena mas Abut keren, atau rambut gue yang gimbal 2 plintir ini, gue gak tau. Pokoknya gue agak risih diliatin.
Kita cusss ke Platinum. Mesen tiket. Tadinya mau nonton Creek malah nonton Kentut. APAAN DAH. Gue ikut aja. Yang penting sama mas Abut. Sambil nunggu kita ngopi di foodcourt. Ketemu temen-temennya mas Abut. Yeah, pacar gue eksis sekali mabroh.
Di sini terjadi kebodohan lagi.
Selesai beli tiket itu jam 17.06, filmnya mulai jam 17.25.
Mas Abut fudulin hp gue, abis itu dia ngeliat jam. Diperbesar jamnya, 17.25. Bener-bener gede, lo bayangin aja hape touch screen kalo jamnya digedein kan segede gaban. Gue pikir mas Abut nyadar. Gue diemin aja, kali-kali emang dia santai. Eh betulan gue diemin, dia malah bakar rokok. Gue ketawa aja, sambil bilang "Eh kan filmnya mulai jam 17.25 hahahahahahahahaha" katanya "hah betulan? ah lu bukannya bilang, sengaja banget bilangnya pas gue udah bakar" gue ketawa "hahahaha kirain nyadar, lagian lu liat jam segede gaban nggak nyadar juga, yaudah gue tes aja nyadar apa kaga taunya enggak hahahahahaha". Mas Abut mukanya asem, dia bilang "yaudah setengah batang ya" gue bilang "santai hahahaha". Gue sama mas Abut cabut ke bioskop, tapi gue ketemu Hempy. Dia sat sut sat sut, gue nunjuk dia dan kembali gue katakan "dih, elu! Anjing" dan buru-buru narik mas Abut biar buru-buru cabut. Gue sebel.
Akhirnya nonton film. Filmnya endingnya gantung. Mas Abut nyesel, kenapa dia gak nonton creek aja tadi. Sukurin. Gue kan tinggal ikut doang hahahahahaha

Setelah selesai nonton, kita ngerokok lagi di foodcourt, kita nyampur teh botol dan teh bersoda. Kita menikmatinya. Ketemu temen-temennya mas Abut LAGI. Yak pacar saya temennya banyak yah di emol. Pembicaraan yang gue inget tadi pas di eskalator,

O: pacarku kribo haha
A: pacarku gimbal haha
O: pacarku keren hahaha eh tapi pacarnya pacarku juga keren :p (gakmau kalah)

Sekian. Gue pulang ngangkot lagi dan angkotnya nyebelin banget bikin gue mual. Sampe rumah mas Abut gue ambil motor, lalu pulang. Yeah! I'm home dan langsung bikin postingan ini. Selamat membaca!

lunes, 30 de mayo de 2011

Sedikit Cerita Masa Muda

Yoms! Kemaren gue lupa verifikasi email dan gue lupa password email gue tersebut, email untuk blog. Terpaksa gue pindahkan ke tumblr dulu karena ini amat sangat urgent. Gue lagi pingin banget nulis-nulis tentang hidup gue, yah setidaknya sebulan terakhir ini.
Jadi, gue memulai hidup baru di mana gue memiliki seorang kekasih yang teramat gue sayangi, namanya Soyid Wisnu Adiwinata. Mungkin gue bakalan cerita dari awal gimana gue ketemunya sama dia aja ya.
Suatu hari, gue ikut lomba mural di PNJ. di situ berbagai cerita terjadi, yang gue salah pake baju (pake baju warna putih udah tau mau ngegambar2), salah beli cat, sampai tragedi tripleks patah gara-gara angin yang gue lawan hingga akhirnya gue menangis.
Mendadak malemnya ada yang nge-chat gue. Sederhana, tapi gue emang dasar blak-blakan orangnya, sok kenal, ya jadi cepet deketnya. Yang nge-chat gue itu namanya Fajar. Dia anak PNJ penerbitan. Singkat cerita dia bilang kalo dia kagum sama gue semenjak pensi SMADA bulan November 2010 lalu. Dia bilang, dia sampe candid gue dari atas panggung (waktu itu dia fotografer salah satu band yang manggung di pensi tersebut). Ya pokoknya begitulah. Pendek kata wassalamu’alaikum eh….. gak gak. Pendek kata dia minta tolong gue buat ngegambarin cover buku buat ulangtahun ceweknya. Sip, gue gambarin. Berhari-hari gue bolak-balik PNJ, sampe ikut kuliah segala. Itu tolol. Bodo ah. Nah pokoknya intinya gambarnya itu gak kelar-kelar. Sampe gue nongkrong mulu sama anak PNJ, sampe anak TGP-PNJ apal sama gue. Ya pokoknya begitulah. Suatu hari, hari yang emang krusial apa begimana gue gak ngerti deh ya. Hari itu gue lagi gak mood ngegambar, dan gue salah masukin warna yang berujung warnanya tabrakan banget. Oke fine, gue kehilangan mood. Mana gue laper, duit tinggal buat ongkos pulang, gue lemes. Fajar yang seharusnya menemani gue sedang ada urusan, dia harus kampanye buat apalah ketua baru organisasi apa lah itu gue gak ngerti. Ya pokoknya begitu. Sebelum gue kehilangan mood, gue abis nongkrong sama anak-anak TGP yang lain. Gue inget satu nama, Abut. Entah siapa dia. Cowok berkulit cokelat, cokelat rada tua (ampun mas hahaha) dengan tindikan di telinga. Tindikan yang bolongannya besar. Biasa. Awalnya sih biasa. Gue juga gak tertarik-tertarik amat sama dia. Bener-bener biasa dan tanpa kekaguman atau apalah itu. Fajar bilang, dia sama Abut ngeliat gue di pensi smada, yang katanya gue kece banget di acara itu. Oh man…. Gue masih gak percaya omongan mereka hahaha
Mendadak di sudut mata gue, gue menangkap sosok seorang Abut. Gue yang lagi bete dan lapar akhirnya menyuruh Fajar memanggilkan temannya yang bernama Abut itu. Ngobrol-ngobrol bentar, terus Fajar cabut. Gue bener-bener lemes. Kertas dan kuas beserta cat gue serahkan kepada Abut. Gue magabut (makan gaji buta .red), seperti biasa. Intinya dipermakin deh sama Abut. Ngobrol-ngobrol dikit, gue juga lupa ngobrolin apa aja. Intinya dia tau kalo gue anak SMA 4 dan kenal sama temen gue yang namanya Hinggar Bayu Aji a.k.a Bakong. Gue juga gatau kenapa dia kenal Bakong, bodo amat dah. Mendadak malemnya si Bakong ngirim nomer Abut ke gue, “nih liv nomer Abut” gue jawab “lah kok kasih ke gue?” kata Bakong “iya tadi dia minta nomer lo” gue tanya, “lah terus gue yang sms gitu?” kata Bakong “enggak, biar kalo Abut sms lo udah tau” gue jawab “cahanjing gitu aje” kata Bakong “ica ayiii” oke. Ica ayi adalah hmm bahasa lain dari “bisa kali”, yah sering denger kan bisa kali bisa kali. Terus di cie-ciein deh sama Bakong. Akhirnya besoknya gue ke PNJ lagi, mendadak Abut sms gue hahaha dia bingung gitu gue udah tau nomernya. Hari itu final penyelesaian cover buku cewenya Fajar. Gue nongkrong-nongkrong ga jelas dulu di KP. Setelah selesai, gue sama Fajar pulang ke rumah gue. Gue beberes di rumah, terus cabut ke sekret. Tadinya mau ngegonder dulu sama Fajar, gue luntang-lantung di terminal bingung mau gonder di mana. Tapi gue izin sama nyokap gue mau nginep di sekret, yaudah akhirnya karena gue kesel di terminal, gue tinggalin Fajar yang lagi gak banget diajak ngomong. Kalap. Gue langsung nyebrang dan langsung naik angkot. Gue smsan sama Abut, gue janjian di sekret. Syahdu banget itu malem. Gue sih ngerasa biasa aja, bener-bener biasa. Entah kenapa euforia di sekitar gue tidak mengatakan begitu. Gue juga gak ngerti deh apa yang terjadi hari itu. Yang tadinya mau nginep di sekret malah beralih haluan jadi nginep di rumah Abut, tadinya mau main bentar. Tapi karena mager yang amat sangat, gue jadi tidur di rumah Abut. Ini sangat tolol. Kemudian pagi-pagi jam 8 gue bangun, tidur lagi, jam 9 gue bangun, tidur lagi, jam 11 bangun dan ini baru bener-bener bangun. Emang dasar kerbau, tidur gak kira-kira. Ya abisnya Abut juga belom bangun ya ngapain gue bangun juga ye kan? Hari itu gue lagi dapet. Gue minta sabun cuci sama Abut buat nyuci benda berlumuran darah tersebut, tapi entah gimana si Abut bukannya beli sabun cuci ke warung malah beli benda penadah darah. Lolot. Gue ketawa gak selesai-selesai. Kasian deh udah malu ke warung terus salah beli, dan ternyata Abut punya sabun cuci di rumah! Itu tololnya kebangetan! Hahahahaha
Oke skip, singkat cerita… Pas gue nginep di rumah Abut itu kan hari Selasa kalo gak salah, gue balik hari Rabu. Rabu libur. Kamis gue ke PNJ lagi, sekedar nongkrong. Dan gue masih pake seragam SMA, sudah pasti gue diliatin semua orang kampus. Pede. Cuek. Kadang gue suka mikir, kapan ya gue punya rasa “menjaga image” di depan orang? Hahaha gue gak pernah kepikiran buat jaim depan orang, karena itu bikin gue ribet sendiri. Mending gue jadi diri gue apa adanya, dan cari orang yang mau ngertiin keadaan gue yang begini, sangat sederhana. Kira-kira begini motto ngawur gue “Ini hidup gue, kalo lo gak suka jangan temenan sama gue”
Pulang dari PNJ gue naik angkot bareng Abut, baik banget itu orang mau nganterin gue sampe gerbang GDC di mana harus naik angkot 2 kali, dan dia nemenin gue sampe dijemput sama nyokap gue. How sweet. Dari mulai gue main ke rumahnya, di mana sikap dia yang mendahulukan gue, ngehormatin gue, sopan, dan satu yang gue gak ngeliat hal ini dari seorang mantan gue, Abut adalah gentleman. Lelaki sejati, sikapnya gentle dan gak nyusahin. Dia tau kapan harus serius, kapan harus bercanda dan tertawa tanpa henti. Dia tau apa yang harus dia lakukan.
Besoknya, dia ngajak gue ngopi bareng. Tadinya gue gak bisa. Tapi dia berusaha membuat gue bisa pergi sama dia. Tadinya gue mau main sama Emma. Mendadak ga jadi, dan gue sms Abut “eh gue gak jadi main nih, rejeki lo kayaknya” terus dia bilang “yah di rumah keluarga lagi ngumpul, jarang-jarang nih begini” OKS. Fine. Gue mendadak kehilangan mood. Yaaah gajadi ketemu Abut deh. Pas gue udah mau tidur, tiba-tiba Abut bilang “rumah gue rame nih” dan apa lah gue lupa, intinya dia jadi ngajakin gue pergi. YESSSS! Bertemu lagi :D :D
Hari hujan, gue dianter sama nyokap sampe gerbang GDC abis itu gue naik angkot sampe Detos. Gue ngaret. Gue buru-buru naik dan mencari-cari Abut. Pria kece yang gatau dari mana datengnya. Aku senang. Obrolan tiada henti, dan tidak ingin pulang. Menggambar, berasap. Itu kegiatan kami. Bosan, lalu kami pindah ke mall seberang yang tempat nongkrong anak-anak kece di kota. Kita salah masuk tempat kayaknya, But. Mana gue lagi pake baju terang banget, baju jumput warna-warni dengan skinny jeans yang kelewat skinny, gak nyaman asli! Salah kostum yang teramat sangat. Yah cul aja deh, bodo. Ngobrooool terus tanpa ujung. Akhirnya gue disuruh pulang, yaudah gue pulang. Dijemput nyokap di gerbang GDC. Eh apa naik ojek ya? lupa.
Setelah itu, gue…. yah… masih biasa aja. Smsan sampe jam 3 pagi. Sabtu tidak bertemu, Minggu tidak bertemu. Hari Senin gue ke PNJ buat ngasih flashdisk milik Fajar. Gue janjian di tenbir, ketemu Fajar. Abis itu gue ke PNJ ketemu Abut. Dengan seragam. Gak lama di KP pada bubar orangnya, akhirnya gue sama Abut cabut ke tenbir. Ada Naomi dan Anggi. Di tenbir, Naomi bersama pacarnya, Anggi bersama pacarnya, gue bersama Abut. Mendadak ada Fajar dan pacarnya. Pas, 4 pasangan. Cuma gue sama Abut yang netral. Netral? Yakin lip? Yah gue akuin hari itu gue udah mulai rada kepincut… yakali liv… hahaha. Iya, gue suka. Gue diperlakukan dengan baik. Amat sangat baik, dan gue menikmatinya.
Gue dan dia sama-sama memancing pembicaraan yang menjurus-menjurus. Jurusan cinta men. Hahahaha gila!
Naomi sama Anggi lagi main lurus-lurusan garis tangan. Jadi katanya sih kalo semua jari lo disamain, terus pas dibuka garis tangannya nyambung, jodohnya deket. Mereka semua garisnya jauh-jauhan. Entah Anggi dan pacarnya, Naomi dan pacarnya, serta Fajar dan pacarnya. Gue sama Abut yang tadinya gak ikut-ikutan mendadak ditanyain sama Anggi. “eh coba deh kalian begini, terus buka deh” JENGJET! Gue sama Abut garisnya nyambung! Di tangan gue garisnya nyambung, di tangan Abut garisnya nyambung. wtf. Gue salting sendiri. Yaudah deh dari situ gue juga mols muls. Molah mulu alias gombal mulu hahaha lumayan kan kalo dapet :p
Gue membuka pembicaraan.
O: eh liat deh masa mereka pasang-pasangan hehe
A: iya, kenapa emang?
O: seru ya? mau nyusul? hahaha
A: hm… boleh
O: *salting* *gelatakan nyari rokok*
Itu pembicaraan tolol. Gue salah nanya kayaknya. Yaudahlahya, enjoy.
Pulangnya gue sama Abut naik angkot. Pas lagi nyebrang gue digandeng. Ecie anak SMA digandeng anak kuliahan hahahaha
Sambil nunggu angkot, kita ngobrol-ngobrol. Gue gak merasakan sesuatu yang aneh, sumpah! Gue pikir biasa aja, dan gue baru mulai suka sama dia beberapa menit sebelum itu. Gentle. Sikap yang gue pingin rasain dari dulu-dulu. Finally I found someone that I want. Ada angkot, gue setop. Gue mau naik tapi rada ditahan-tahan gitu sama Abut. Gue bilang “ah lama lu, udah malem gue masih pake seragam nih” Abut pasrah. Di margo kan angkotnya ngetem dulu tuh, terus Abut bilang pinjem tangan gue. Terus terjadi pembicaraan penting.
A: lo PDKT paling cepet berapa lama?
O: *mikir* *lupa* *ngawur* tau, lama deh gue kalo PDKT
A: kalo gitu gue mau jadi yang paling cepet
O: lah kapan lu deketin gue?
A: *lupa gue ngomong apa ini orang* (pokoknya tiba-tiba dia nanya gue mau jadi pacarnya apa enggak)
O: ehehehehe mau….. (gue juga gak tau kenapa jawab begini! padahal beberapa hari yang lalu pas ditanyain Fajar mau apa enggak sama Abut, gue bilang “gak tertarik” yak dan ternyata gue kepatil. kalap)
Oke. Singkat cerita gue jadian dari tanggal 25 April 2011 sampe sekarang. Semoga aku dan kamu tiada yang memisahkan ya Mas Abut :D


Aku mencintaimu Soyid Wisnu Adiwinata a.k.a Abut,

Kekasihmu yang caur: Olive.

situs cerpen

halow, lo bisa share cerpen lo di http://hidupdalamcerita.tumblr.com
sebisa mungkin gue publish biar cerita lo dibaca orang-orang :D

miércoles, 27 de abril de 2011

lagi-lagi sebelah mata

Semua orang punya biasa, semua orang bisa melakukan hal apa saja. Kebebasan individu mameeen! tapi kenapa sih ada aja orang yang suka memandang orang lain sebelah mata. Suka banget menuduh orang lain dari fakta samar, alias yang "katanya" tapi dia belum pernah liat sendiri. sumpah ngenes abis.

Hidup gue, gini-gini aja. Olivia Putri Haryanto, 24 Oktober 1994. Perempuan. Tinggal di pinggiran kota metropolitan. Suka jalan-jalan buat nyari pengalaman baru.
Dulu gue suka jalan-jalan dari pagi sampe sore (karena maghrib sudah harus di rumah, kalau tidak bisa dikunciin di luar saya). Semakin besar saya semakin malam mainnya. setelah bosan keluar sore dan pulang jam 12 malam akhirnya sekarang diganti. Gue sekarang keluar jam 12 malem, pulang pagi. di saat orang2 rumah tidur, gue kabur, main, curhat, cari pengalaman baru. tujuan gue biasanya keliling jakarta yang aduhai banget, gak macet, gak ada polusi, penjaja seks baru pada keluar, pembalap-pembalap jalanan sedang mengetes mobilnya, tukang nasi goreng lagi ngelayanin orang yang kebangun terus kelaperan, toko-toko makanan cepat saji yang buka sepanjang hari, anak-anak gaul yang sedang berkumpul dengan teman-temannya, anak-anak klub sepeda fixie, anak-anak baru bandel yang pergi ke diskotik, bule-bule yang menenteng bir masuk ke dalam diskotik, DJ yang sedang memikirkan susunan path apa lagi yang akan dibawakan malam itu, dan lain-lain. yang sebelumnya gue ga tau, jadi tau. yang sebelumnya gue anggap tabu, ternyata inilah hidup. gue jadi lebih menghargai hidup gue yang beruntung cuma nontonin mereka dari balik kaca mobil. gue ga bisa bayangin kalo gue di posisi mereka gimana. Temen-temen gue nambah banyak, semakin banyak pula cerita kehidupan yang gue dapet. itulah yang gue incer. gue bisa belajar dari mereka gimana susahnya hidup, gimana susahnya cari uang, gimana enaknya punya uang banyak, gimana nasibnya anak-anak kuliahan (yang sebentar lagi gue akan mengalaminya) gimana nasib orang-orang yang gak bisa tidur semaleman, gimana serunya anak-anak baru gaul bercerita dengan labilnya hahahaha
semua itu ga bisa gue dapetin kalo gue cuma tidur di rumah. sekarang gue jadi ngerti gimana sih orang ini, gimana sih solusinya kalo persoalannya begini, gimana sih pandangan orang terhadap orang yang itu, gimana sih caranya punya uang saku sendiri.
gue dapetin itu semua karena gue sering jalan-jalan dan tentu saja memperbanyak teman.
tapi kadang-kadang orang mandang gue "ih pulang pagi, abis ngapain tuh?" heloo plis deh gue GAK PERNAH masuk diskotik disengaja. dulu waktu kecil gue suka dibawa ke pub, and I know how they life. dan gue ga bercita-cita kayak mereka. I know that's just wasting time, wasting money. pokoknya gue udah ngerti deh gimana di luar sana dan gue tetep di jalan hidup gue. hidup yang gue pilih. sekarang terserah orang mau bilang apa, toh mereka gak punya pengalaman kayak gue. terserah deh lo semua mau bilang gue apa, yang jelas ini gue, gue tau apa yang gue lakukan, gue tau apa resikonya dan gue tau apa solusinya. gausah banyak bacot kalo mata lo cuma sebelah!

miércoles, 6 de abril de 2011

iseng-iseng berhadiah

hahaha kadang orang suka labil gitu gatau apa yang harus dilakukan, gatau gimana sifatnya, gimana pemikirannya, dirinya sendiri aja gatau, gimana cara dia ngadepin orang lain? terus gue iseng2 tes di http://www.ipersonic.com/ terus begini hasilnya..



Pemikir Pendobrak

Tipe Pemikir Pendobrak adalah orang-orang penuh pesona dan antusias. Mereka benar-benar penuh dengan energi dan suka mengambil posisi di tengah-tengah perhatian. Mereka menyukai keragaman baik dalam kehidupan profesional maupun personal. Tipe Pemikir Pendobrak menghadapi perubahan secara konsisten dengan optimisme serta keyakinan teguh dalam kemampuan mereka sendiri; mereka selalu mencari kemungkinan ke arah yang lebih baik. Ketrampilan komunikasi mereka yang cemerlang merupakan keuntungan besar bagi mereka di sini. Mereka mendekati dunia dengan rasa ingin tahu serta keterbukaan dan mengendalikan situasi-situasi baru dengan bakat improvisasi yang besar dan lihai. Waktu luang mereka dihabiskan dengan begitu banyak hobi; kebanyakan tipe Pemikir Pendobrak suka bepergian untuk mengumpulkan sebanyak mungkin pengalaman. Tipe kepribadian ini tak terkalahkan dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan baru.

Dalam bekerja, tipe Pemikir Pendobrak sangat menghargai tantangan dan keragaman pekerjaan. Mereka tidak tahan rutinitas dan pekerjaan yang terlalu mendetail. Mereka suka membuat orang tercengang dengan ide-ide berani untuk proyek orisinil baru kemudian menyerahkan kepada orang lain untuk melaksanakannya. Hirarki, aturan, dan kaidah membangkitkan penolakan mereka dan mereka suka mengakali sistem. Sangat penting bagi mereka untuk menikmati pekerjaan yang mereka lakukan; jika hal itu terjadi, dengan cepat mereka menjadi para pecandu kerja sejati. Kreativitas mereka muncul paling baik saat bekerja sendiri; namun mereka sangat pandai mendorong orang lain dan menulari orang lain dengan sifat optimis mereka. Kegiatan konseptual atau menasehati khususnya menarik bagi tipe Pemikir Pendobrak. Bisa terjadi beberapa orang merasa terkecoh dengan sifat fleksibel dan spontan mereka.

Keluwesan dalam bergaul serta kesenangan mereka dalam mencoba hal-hal baru membuat tipe Pemikir Pendobrak selalu memiliki lingkaran teman dan kenalan yang luas di mana kegiatan memegang peranan penting. Karena mereka lebih sering bersuasana hati gembira, mereka populer dan sangat terbuka terhadap orang-orang baru. Menggerutu dan kesal tidak ada dalam kamus mereka. Namun demikian, mereka cenderung agak tak dapat ditebak dan tidak stabil saat harus berhadapan dengan kewajiban dan ini membuat mereka tampak tidak dapat diandalkan bagi sebagian orang. Tipe Pemikir Pendobrak sangat kritis dan menuntut saat memilih pasangan karena mereka mencari hubungan ideal dan memiliki gambaran yang sangat nyata mengenai hubungan yang ideal ini. Memiliki tujuan yang sama dalam kehidupan sangat penting bagi mereka. Mereka tidak menyukai kompromi dan lebih memilih melajang ketimbang harus melakukannya. Bagi si pasangan, seringkali merupakan tantangan untuk menjalani hubungan jangka panjang dengan seorang Pemikir Pendobrak. Tipe Pemikir Pendobrak membutuhkan banyak ruang dan keragaman karena jika tidak, mereka akan menjadi bosan dan merasa terkekang. Tipe-tipe yang agak lebih tradisionalis biasanya punya masalah dengan kebersediaan tipe Pemikir Pendobrak untuk mengambil risiko dan tindakan-tindakan mereka yang kadang-kadang gila dan spontan. Namun demikian, jika Anda memiliki cukup keluwesan dan toleransi terhadap mereka, Anda tidak akan pernah bosan dengan kehadiran mereka dan akan selalu memiliki pasangan yang setia dan dapat dipercaya.


ya gitu deh pokoknya. hahahaha.

I love you if you read this

lunes, 4 de abril de 2011

Rumah Impian

Yow, apa kabar?

Inget gak lagu nidji yang buat soundtracknya Laskar Pelangi, potongan liriknya "mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia"
Nah dari potongan lagu tersebutlah gue terinspirasi buat bermimpi untuk mencapai kesuksesan. Ternyata emang mimpi dan harapan itu ampuh banget kalo kita lagi pingin sesuatu. Barusan gue ngetweet "pingin makan makaroni atau spageti atau lasagna yah pokoknya begitu deh" eh tiba-tiba bunda pulang bawa makaroni skutel (ah ini gimana sih tulisannya? gue gatau nih).

Ngomong-ngomong mimpi, itu bisa berawal dari khayalan terus pas ketiduran khayalannya kebawa mimpi. Seneng deh kalo mimpinya nyenengin. Mimpi juga berawal dari ngarep.
Kalo ditulis skemanya kira-kira gini:

ngarep ---> ngayal ---> mimpi ----> kenyataan.

gue gak becanda loh, gue termasuk manusia penganut kepercayaan "keberhasilan berawal dari mimpi"
Jadi tadi gue bikin semacem rumah impian gitu. ceritanya ini rumah gue sama taro nanti :D walaupun abal yang penting maknanya.

cekidot:





ini pake kamera hp semuanya. hasilnya rada ga jelas gitu deh. nikmatin ajah.



ada pianonya warna putih. gue sama taro suka piano. dia punya piano warna putih di rumahnya sekarang. nanti kalo gue udah nikah sama dia, pianonya ditaroh di rumah gue deh hahahaha


terus belakangan gue kasih nama keluarga gue di pojok kiri bawah




MIMPI AHAHAHAHA


I love you i you read this

domingo, 3 de abril de 2011

foto lomba

liat di sini aja nih foto2nya. yg tadi kepotong2. sialan.

http://www.facebook.com/album.php?fbid=1094464357469&id=1102371157&aid=2015329

suka duka ikut lomba

WOY! apa kabar lau semokur? hahaha
Tadi gue ikut lomba mural gitu deh. di PNJ. tadinya sih ada yang mau nemenin gitu tapi dianya ketiduran. jahat.

Jadi, lombanya itu temanya "superhero ilmu pengetahuan" entah mengapa gue mikir itu google. DAN TERNYATA YANG MIKIR GOOGLE ITU CUMA GUE. peserta lain gambarnya Einstein. yak. selamet lip.

akhirnya gue gambar2 dengan lucu tuh. gue sembarangan banget tuh ngegambarnya. gue bukan orang yang rapi. gue lebih suka sesuatu yang sedikit berantakan dan berbau rebellion gitu (sok tau lu lip rebel rebel) yah pokoknya gitulah. gue bukan orang yang rapi.

NAH. pada saat datang, kesalahan pertama gue adalah : menggunakan baju berwarna putih.
kesalahan kedua adalah : memilih papan yang panjang, bukan yang kotak.
kesalahan selanjutnya : tidak menggunakan cat tembok melainkan cat minyak dan gue lupa bawa thinner.
kesalahan menyusul : kuas gue ga memadahi dan mengharuskan gue nyuci kuas bolak-balik dengan menggunakan thinner seadanya.
kesalahan yang tak termaafkan dan menyebabkan kerugian : pas ada angin, papan gue malah gue tahan, dan karena tipis jadi papan gambar gue patah. JAHAT. ANGINNYA JAHAT.
tapi gapapa sih bisa disambung gitu. jadi dipajang gara2 patah hahahaha
oiya gue juga sempet nangis gitu pas papan gue patah. sedih banget. tapi gapapalah.
terus karena gue pegel jadi gue nyelesaiin ngewarnain bagian celana dalem yang di luar (bingung? ntar liat aja) itu pake tangan kiri jadi rada berantakan (emang semuanya berantakan juga sih)

ya pokoknya gitu deh, ngerti kan? (apaan sih lip)

mendingan gue post foto2nya aja deh. kalo gue ceritain nanti jadi rada garing kriuk kriuk *jayus


ini foto pas baru mulai, gue lagi bikin sketsa pake pensil (ga keliatan makanya cuma ada gue lagi nungging


kalo yang ini udah mulai keliatan kan gue udah bikin warna2 pinggir (apaan sih namanya? outline? apaan? itu dah pokoknya. sumpah ga berpendidikan amat ini bahasa gue) mana posisi begini lagi. yah kan tadi gue udah bilang, gue ngegambarnya dengan segala cara.




ini wujud si karakter google. gitulah pokonyamah.




yang ini gue udah mulai "sok" seniman gitu posenya. sebelah gue ngerjainnya rapi banget suwer!






nah kalo yang ini nih nih nih, gue udah mulai pegel ngerjain yang atas2. daripada ntar gue ga bisa angkat gayung, mendingan gue tidurin aja papannya terus gue nungging di atasnya. sumpah ini posisi dilemma. enak ga enak gitu HAHAHA






nah kalo yang ini gue udah serius ngerjain detail. terlihat kan betapa nikmatnya posisi gue? (oke ini gue berdusta soal posisi yang enak)



yang ini posisi gue udah mulai seenaknya sendiri




yang ini apalagi, suka-suka lu dah





ini gue udah mulai bete. cat gue udah pada kentel lagi. sebel.





ini adalah posisi putri duyung. kata bunda "terserahlah gimana cara ngerjainnya" hahahaha







ini dia wujudnya! muka gue sok imut. cuh.







ini dia wujud si google asal-asalan bersama gue. pas diukur ternyata tingginya sama kayak gue! wow!



NAH GARA-GARA ANGIN, BEGINI NIH JADINYA WUJUDNYA. PATAH DI TENGAH. KESIAN ITUHHH


rada burem sih. paling kiri. yang kanan mah yang juara 1 hahahaha



tuh diperjelas, bengkok2 gitu. patah. sedih gua sedih. ga menang lagi hahaha gapapa sih yang penting pengalaman yegak yegak?




ya pokoknya segitu aja deh ya. intinya gue ga menang dan ini penuh duka dan kebodohan yang besok-besok semoga ga terulang. dan mulai sekarang gue tau kalo bawa papan tipis, angin jangan dilawan. BISA PATAH TERNYATA!
bye!
I love you if you read this.

viernes, 1 de abril de 2011

1 April

ini postingan yang...... curhat.

Jadi, semalem gue mainan tarot. Terus kemaren-maren juga deh.
Nah tapi yang kemaren-maren itu bikin gue kepikiran hari ini. Soalnya pas gue iseng-iseng mikirin kapan si ituan putus, keluarnya tanggal 1 April 2011. Yah, gue tau. Tarot cuma buat main2 daaaaan gue gak harusnya percaya berlebihan gini. Tapi kalo ini sih ngarep namanya. Gue pingin liat namanya ada di home facebook gue dan bertuliskan " .... ended their relationship" WIH GILA! gue bakalan jungkir balik mabroh! Tapi barusan gue buka facebook, baik2 aja tuh. BAIK-BAIK AJA. AMAT SANGAT BAIK. Please, baby I want you to be mine. Oke, sekarang kita berandai-andai aja deh ya.

Andai aku 1 April, aku akan menjadi hari yang sangat indah untuknya. Andai dia sudah bahagia, aku akan menjaganya untuk tetap bahagia. Andai suatu ketika ia jatuh dan terluka, aku berusaha menyembuhkan lukanya. Aku tau, sesuatu yang sudah luka atau rusak sulit kembali sempurna seperti semula. Namun, aku ingin ia merasakan kebahagiaan sesempurna ketika ia belum terluka. Jika aku menjadi 1 April, aku akan menjadi sesuatu yang selalu diingat. Andai aku 1 April, akan kupanggil bulan dan bintang untuk menemani malamnya. Akan kupanggil awan untuk melindunginya dari sengat panas sang matahari. Akan kutaburkan riasan terindah di parasnya. Akan kuberikan gaun terindah agar ia menjadi kembang di siang yang terik. Akan kutaburkan berjuta mutiara agar ia tampak sempurna di siang hari dan tampak elegan di malam hari. Andai aku 1 April, aku akan menjadi miliknya selamanya. Dan andaikan hari ini aku benar-benar menjadi 1 April yang ia inginkan, aku akan amat sangat bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan telah menciptakan 1 April seperti aku.


Jadi.. gitu deh. tau kan? gue cuma nungguin putus. (oke ini jahat) tapi gue berharap penuh.
bye.

I love you if you read this.

domingo, 6 de marzo de 2011

random

ini adalah sebuah ocehan yang aduhai manisnya dia
sebenarnya ini hanyalah sebungkus permen yang tidak berbungkus namun dia bukanlah telanjang melainkan nudie tapi sebenernya nggak kok, kita cuma manusia biasa.
semerbak mewangi harumnya tubuhmu buatku melayang melanglang buana di tempat yang itu tuh, tau gak sih bo? yuk kita capacyuss cyyn
sebenernya kan waktu itu gue ketemu lo ya terus harusnya lo gak usah bikin becandaan begini karena gue kan jadi kebawa candaan dan gue anggep serius aduh ini sebenernya gue kebawa suasana dan terlalu diletakkan pada suatu harapan atau pengharapan pokoknya bukan yang buat bakar-bakar tapi gue mau barbeque-an sih sebenernya. kenapa sih lo harus bikin kelakuan yang ga ada juntrungannya yang ga ada ujungnya ga ada tujuannya yan bikin sakit hati-hati di jalan ya nak, mama mendoakanmu jangan nakal di sekolah ya ya yaaaaaaaaaa jadi kenapa? kenapa? kenapa? kenapa sih emangnya ga ada kerjaan lain apa? mindik-mindik cabut meninggalkan bekas luka luka luka luka yang kau berikan
oke stop jangan menuliskan lirik yang ga penting itu tapi lo tuh penting tapi kayaknya gue sama kayak lirik itu deh yang ga penting tapi kan gue mau dianggep penting kayak yang buat ngaitin sesuatu itu loh oh salah itu bukan penting tapi peniti. peniti karir. nggak. salah.
jadi kenapa sih kayak gitu? kan gue sendiri di sini menanti mama papa pergi aku sendiri
sebabnya adalah karena mindik-mindik cabut itu adalah jangan, makanya lo jangan sembarangan buang sampah.
selamat ya udah jadi orang ter-aneh di dunia gue.

miércoles, 2 de marzo de 2011

sebelah mata

ini kisah tentang sebuah kumpulan yang banyak isinya. diriku terdapat di dalamnya. mulai dari muda sampai tua. mulai dari pria sampai wanita. semuanya adalah pemberani. manusia-manusia pembelah belantara. manusia-manusia dengan keberanian istimewa. manusia-manusia dengan keterampilan istimewa. manusia-manusia dengan pemikiran istimewa. manusia-manusia dengan kelakuan istimewa. semuanya tampak begitu sempurna.
namun tdiak seperti apa yang diharapkan. ketika berada di kumpulan tersebut, semua terasa nyaman, aman, ceria, adrenalin terpacu, semua lebur menjadi satu. ternyata orang-orang di luar sana, orang-orang yang berani menyebut dirinya manusia super, orang-orang pecundang yang hanya berani berbicara di belakang, orang-orang pengecut yang takut akan gertakan, orang-orang yang tidak mengerti bagaimana hidup sesungguhnya, orang-orang yang tidak menghormati perbedaan, orang-orang yang dididik untuk menjadi manusia robot, orang-orang yang gila kesempurnaan fana, orang-orang yang gila posisi, orang-orang gila hormat, orang-orang gila harta, orang-orang sok suci, orang-orang sok pemberani, orang-orang tanpa rasa malu, orang-orang dengan sejuta kata yang tidak penting, orang-orang yang tidak akan mengerti bagaimana rasanya menjadi bagian dari dunia, karena mereka orang yang tidak membaur dengan alam. karena mereka hanya memandang kami...

sebelah mata...